Senin, 24 Maret 2008

Tata Surya

Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah kiri.
Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah kiri.


Taubat Nasuha

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab Rodhiallahu ‘anhu berkata, “saya mendengar rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Dulu sebelum kamu, ada tiga orang berjalan-jalan kemudian mereka mendapatkan sebuah gua yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh, maka merekapun masuk kedalamnya. Kemudian tiba-tiba ada batu dari atas bukit yang menggelinding dan menutupi pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar.

Salah seorang diantara mereka berkata, “Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kamu sekalian dari bencana ini kecuali bila kamu sekalian berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyebutkan amal-amal shalih yang pernah kalian perbuat.”

Salah seorang di antara mereka menimpali, “Wahai Allah saya mempunyai ayah ibu yang sudah tua renta, saya biasa mendahulukan memberi susu kepada keduanya sebelum saya memberikannya kepada keluarga dan budak saya. Pada suatu hari saya terlambat pulang dari mencari kayu dan saya menemui keduanya sudah tidur, saya terus memerah susu untuk persediaan minum keduanya. Karena saya mendapati mereka berdua telah tidur maka saya pun enggan untuk membangunkan mereka. Kemudian saya berjanji tidak akan memberi minum susu itu baik kepada keluarga maupun kepada budak sebelum saya memberi minum kepada ayah bunda.

Saya menunggu ayah bunda, hingga terbit fajar barulah keduanya bangun sementara anak-anakku menangis, mereka mengelilingi kakiku. Setelah mereka bangun, kuberikan minuman susu kepada keduanya. Wahai Allah jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan wajahMu maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini.” Maka bergeserlah sedikit batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua tersebut.

Yang lain berkata, ”Wahai Allah, sesungguhnya saya mempunyai saudara sepupu yang sangat saya cintai.” Pada riwayat yang lain dikatakan, “Saya sangat mencintainya sebagaimana lazimnya orang laki-laki mencintai seorang perempuan, kemudian saya ingin berbuat zina dengannya tetapi ia selalu menolaknya. Selang beberapa tahun ia tertimpa kesulitan kemudian datang kepada saya dan saya berikan kepadanya 120 dinar, dengan syarat ia harus mau bersebadan denganku, dan ia pun setuju.

Ketika saya menguasainya, pada riwayat lain dikatakan, kemudian ketika saya berada di antara kedua kakinya dia berkata, “Takutlah kamu kepada Allah dan jangan kau robekkan selaput daraku kecuali dengan cara yang benar.” Kemudian saya meninggalkannya, padahal dia adalah seseorang yang sangat saya cintai dan saya telah merelakan emas (dinar) yang saya berikan kepadanya. Wahai Allah, jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan ridhaMu, geserkanlah batu yang menutup gua ini.” Maka bergeserlah batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu.

Orang yang ketiga berkata, “Wahai Allah, saya mempekerjakan beberapa karyawan dan semuanya saya gaji dengan sempurna kecuali ada seorang yang pergi, meninggalkan saya dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian gaji itu saya kembangkan sehingga menjadi banyak.

Selang beberapa lama dia datang kepada saya dan berkata, “Wahai hamba Allah, berikanlah gaji saya yang dulu itu.” Saya berkata, “Semua yang kamu lihat itu baik onta, sapi, kambing maupun budak yang menggembalakannya adalah gajimu.” Ia berkata, “Wahai hamba Allah, janganlah engkau mempermainkan saya.” Saya menjawab, “Saya tidak mempermainkan kamu.” Kemudian diapun mengambil semuanya dengan tidak meninggalkan sisa sedikitpun. Wahai Allah jika saya berbuat itu karena mengharap ridhaMu, maka geserkanlah batu itu.” Lalu batu itupun bergeser dan mereka bisa keluar dari dalam gua.”

(HR. Bukhari, no. 2272; Muslim, no. 2743; Ahmad, 2/116)


PRIBADI TANGGUH

Teringat nasihat seorang Dosen kala saya akan menyelesaikan skripsi, dia
perkata jadilah pribadi tangguh dalam menjalani kehidupan di masyarakat,
karena kehidupan di masyarakat sangat berat, dan jangan patah arang karena
aral dan rintangan. sungguh nasihat yang saya kenang sampai saat ini.

Pribadi tangguh menentukan ketegaran dan ketahanan diri menghadapi tantangan
dan kendala, Pribadi tangguh mampu merespon dengan tepat tantangan dan
peluang. Seorang yang berpribadi tangguh selalu Senantiasa menyadari bahwa
hidup di dunia ini hanya satu kali sehingga aku tidak boleh gagal dan
sia-sia tanpa guna. dan selalu siap dengan kondisi yang akan di hadapinya.

Seorang yang berpribadi tangguh,menegatuhi bahwa Pengetahuanku yang
dimilikinya amat terbatas , tetapi dia selalu mempersiapkan keadaan untuk
menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Karena dia berpendapat
mungkin itulah yang terbaik untuknya.Pribadi Tangguh kualitas pribadi dengan
kompetensi tinggi, karakter/akhlak mulia yang didasari keimanan mantap.

manusia yang berpribadi tangguh tidak pernah menyalahkan orang lain/situasi
atas kegagalan yang diterimanya. memang, banyak alasan kenapa orang jadi
suka menyalahkan orang lain. Termasuk di antaranya karena takut kelihatan
buruk, malu mengakui, gengsi, supaya kesalahannya tidak tampak terlalu
buruk, mengurangi rasa bersalah atau pun usaha 'bagi-bagi kesalahan'
sehingga beban bersalah jadi lebih kecil. Namun, apa pun alasannya, sejauh
orang tidak belajar bahwa ia punya kontribusi atas situasi kesalahan yang ia
alami, maka pribadi ini tidak akan pernah belajar menanggung risiko.

Ketika ada masalah dan kesulitan, maunya adalah cepat-cepat menghindar.
Akibatnya, pribadi ini terus menjadi pribadi yang lembek dan tidak tahan
banting. Mereka tidak pernah belajar menjadi pribadi yang lebih tangguh
karena tidak belajar bertahan menerima konsekuensi dari sikapnya yang salah.
Beberapa contoh pribadi tangguh yang tidak menyalahkan tetapi tetap berusaha
bangkit dari keterpurukan

Proses pengembangan pribadi yang tangguh adalah dengan usaha untuk mengubah
kualitas pribadi (a.l. kemampuan, persepsi, karakter, sikap, keyakinan) yang
semula kurang baik menjadi baik, atau meningkatkan kualitas-kualitas yang
sudah baik menjadi lebih baik lagi. Secara umum pengembangan pribadi ini
diawali dengan niat atau motivasi untuk meningkatkan diri, karena menyadari
ada kesenjangan antara kondisinya saat ini dengan kondisi yang diidamkan.
Hal ini perlu didasari oleh kesadaran bahwa dirinya memiliki berbagai
potensi berupa pembawaan, sifat, rasa, kecerdasan, karakter, pola pikir,
kemampuan menilai kondisi diri dan "menentukan nasib" dengan segala kekuatan
dan kelemahannya. Selanjutnya potensi-potensi ini perlu direalisasikan dalam
keseharian dengan menerapkan asas-asas kesuksesan serta mendapat dukungan
lingkungan terdekat.

Pribadi Tangguh yang utuh adalah Tangguh secara mental, moral dan fisik,
seorang pribadi tangguh terus mempunyai motivasi tinggi untuk muncul
sebagai pemenang di setiap pertempuran, serta Mengintegrasikan kompetensi
tinggi dengan akhlak terpuji sehingga mewujudkan pribadi-pribadi tangguh

Kondisi saat ini juga memberi peluang besar bagi bangsa-bangsa di dunia
untuk saling berinteraksi, sekaligus membawa ke suasana kompetisi atau
persaingan yang semakin ketat dalam memperoleh kesempatan untuk mengisi
kehidupan dan membuatnya menjadi bermakna (bisa sekolah, bisa bekerja dan
mencari nafkah, dan sebagainya). Persaingan ini memerlukan ketangguhan dan
keuletan dalam menghadapinya. Kebutuhan untuk "menjadi seseorang" dan
"menjadi bagian" yang jelas kedudukannya bisa menjadi landasan untuk
menumbuhkan motivasi pengembangan diri dan kemampuan beradaptasi.

Saat ini di lingkungan industri, perusahaan, organisasi masyarakat, banyak
menghadapi masalah. ketangguhan pribadi menjadi salah satu hal yang paling
banyak mendapat perhatian, karena makin disadari perlunya pribadi-pribadi
dengan kemampuan dan ketrampilan tinggi yang dianggap merupakan unsur
penentu dalam meraih kesuksesan di berbagai bidang.

Pribadi yang tangguh diharapkan selalu produktif dan memberi kemanfaatan
besar bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat
sekitarnya. Mereka adalah SDM profesional yang pakar dalam bidangnya dan
diharapkan menjadi pribadi tangguh dalam menghadapi berbagai kendala serta
menjadi teladan serta menjadi panutan menuju keberhasilan. Lebih-lebih saat
persaingan makin tajam dan ketat seperti sekarang masalah ketangguhan
menjadi harapan utama untuk survive dan memenangkan persaingan dalam segala
hal.

Pribadi yang tangguh erat kaitannya dengan pembentukan rasa percaya diri dan
menumbuhkan motivasi untuk berusaha dan meraih kesempatan agar dapat
senantiasa meningkatkan diri. Sikap yang mandiri, tak gentar menghadapi
rintangan, mampu berpikir kreatif dan bertindak inovatif tapi juga peduli
lingkungan adalah sosok yang diperlukan untuk menjalani kehidupan dalam era
globalisasi. Jelas bahwa pengembangan sikap dan perilaku tersebut merupakan
tuntutan yang lebih berat daripada hasil pendidikan yang menjadi tanggung
jawab generasi sebelumnya. Kemampuan mengantisipasi masa depan dengan
berbagai alternatif untuk mengatasi permasalahannya dapat dilakukan dengan.
Manusia tak lepas dari lingkungannya. Kecenderungan mengikuti gaya hidup.
Pribadi yang tangguh mampu menumbuhkan motivasi berprestasi tinggi atau
dikenal sebagai need for achievement.

jadi mari kita bentuk diri kita menjadi manusia yang tangguh, yang siap
menerima tantangan dalam keterbatasan kita. siap menerima kegagalan untuk
meraih keberhasilan kita. karena kesuksesan akan menunggu akan datang ke
pada kita, ketika kita bisa menghadapi semua rintangan yang ada, menjadi
manusia tangguh adalah kebutuhan dalam menjalan kan hidup ini.

Jadi setangguh apakah diri kita.. mari menjadi tangguh, untuk menjalani
hidup, dan menggapai mimpi yang kita punya...(EA)


Kamis, 14 Februari 2008

Merayakan Valentine

Memasuki bulan Februari, kita menyaksikan banyak media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar acara-acara pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam bahkan hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine's Day atau biasanya disebut hari kasih sayang. Biasanya pada 14 Februari mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta.
Sangat disayangkan banyak ABG khususnya teman-teman kita, para remaja putri muslimah yang terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor budaya Barat atau budaya ritual agama lain akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk dalam hal ini perayaan Hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St.Valentine. Belakangan, Virus Valentine tidak hanya menyerang remaja bahkan orang tua pun turut larut dalam perayaan yang bersumber dari budaya Barat ini.


Sejarah Valentine

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya.
Claudius II melihat St.Valentine meng-ajak manusia kepada agama Nashrani lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. Dalam versi kedua , Claudius II meman-dang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengada-kan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine." Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani ber-sama 46 kerabatnya.
Versi ketiga menyebutkan ketika agama Nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkum-pul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan " dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini."
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat " dengan nama Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.
Versi lain mengatakan St.Valentine di-tanya tentang Atharid, tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab tuhan-tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih, oleh karenanya ia dihukum mati. Maha Tinggi Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang dzalim tersebut.
Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya itu merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi!!!
Hukum Valentine
Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasul Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ." (HR. At-Tirmidzi).
Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu ke-mungkaran yang besar. Ibnul Qayyim berkata, "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan semisalnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutu-kan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah."
Abu Waqid Radhiallaahu 'anhu meriwayatkan: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata, "Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hasan shahih).
Adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala' dan bara' ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu'min dan membenci orang-orang kafir serta menyelisihi mereka dalam ibadah dan perilaku. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini di dalamnya terdapat kemas-lahatan yang tidak terhingga, sebaliknya gaya hidup yang menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yang lebih banyak.
Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula, menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya:
" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ." (Al-Maidah:51)
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
"Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akherat." (An-Nur: 2)
Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah (tuntunan Allah dan Rasul-Nya). Tidak ada suatu bid'ah pun yang dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yang ditinggalkan. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka'at shalatnya membaca,
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pu-la jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang mempe-ringatinya. Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi perayaan ini adalah dari ritual agama lain!
Hadiah yang diberikan sebagai ung-kapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan:
" Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (Al-Hadits).


Fatwa Syeikh Ibnu Utsaimin:
Pertanyaan:
Pada akhir-akhir ini ini telah tersebar dan membudaya perayaan hari Valentine -terutama di kalangan pelajar putri, padahal ia merupakan salah satu dari sekian macam hari raya kaum Nashrani. Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna merah lengkap dengan sepatu, dan mereka saling tukar mawar merah. Bagaimana hukum merayakan hari Valentine ini, dan apa pula saran dan anjuran anda kepada kaum muslimin. Semoga Allah selalu memelihara dan melindungi anda.
Jawab:
Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:
Pertama: ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
Kedua : ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) - semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.
Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.


pengurus himafis baru 2008

HIMAFIS baru melakukan reorganisasi, pergantian pengurus baru. saat ini pengurus yang baru akan melanjutka kinerja himafis periode 2008.
untuk periode ini, Departemen kerohanian akan tetap melayani melalui blog ini.