Senin, 24 Maret 2008

Tata Surya

Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah kiri.
Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah kiri.


Taubat Nasuha

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab Rodhiallahu ‘anhu berkata, “saya mendengar rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Dulu sebelum kamu, ada tiga orang berjalan-jalan kemudian mereka mendapatkan sebuah gua yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh, maka merekapun masuk kedalamnya. Kemudian tiba-tiba ada batu dari atas bukit yang menggelinding dan menutupi pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar.

Salah seorang diantara mereka berkata, “Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kamu sekalian dari bencana ini kecuali bila kamu sekalian berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyebutkan amal-amal shalih yang pernah kalian perbuat.”

Salah seorang di antara mereka menimpali, “Wahai Allah saya mempunyai ayah ibu yang sudah tua renta, saya biasa mendahulukan memberi susu kepada keduanya sebelum saya memberikannya kepada keluarga dan budak saya. Pada suatu hari saya terlambat pulang dari mencari kayu dan saya menemui keduanya sudah tidur, saya terus memerah susu untuk persediaan minum keduanya. Karena saya mendapati mereka berdua telah tidur maka saya pun enggan untuk membangunkan mereka. Kemudian saya berjanji tidak akan memberi minum susu itu baik kepada keluarga maupun kepada budak sebelum saya memberi minum kepada ayah bunda.

Saya menunggu ayah bunda, hingga terbit fajar barulah keduanya bangun sementara anak-anakku menangis, mereka mengelilingi kakiku. Setelah mereka bangun, kuberikan minuman susu kepada keduanya. Wahai Allah jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan wajahMu maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini.” Maka bergeserlah sedikit batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua tersebut.

Yang lain berkata, ”Wahai Allah, sesungguhnya saya mempunyai saudara sepupu yang sangat saya cintai.” Pada riwayat yang lain dikatakan, “Saya sangat mencintainya sebagaimana lazimnya orang laki-laki mencintai seorang perempuan, kemudian saya ingin berbuat zina dengannya tetapi ia selalu menolaknya. Selang beberapa tahun ia tertimpa kesulitan kemudian datang kepada saya dan saya berikan kepadanya 120 dinar, dengan syarat ia harus mau bersebadan denganku, dan ia pun setuju.

Ketika saya menguasainya, pada riwayat lain dikatakan, kemudian ketika saya berada di antara kedua kakinya dia berkata, “Takutlah kamu kepada Allah dan jangan kau robekkan selaput daraku kecuali dengan cara yang benar.” Kemudian saya meninggalkannya, padahal dia adalah seseorang yang sangat saya cintai dan saya telah merelakan emas (dinar) yang saya berikan kepadanya. Wahai Allah, jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan ridhaMu, geserkanlah batu yang menutup gua ini.” Maka bergeserlah batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu.

Orang yang ketiga berkata, “Wahai Allah, saya mempekerjakan beberapa karyawan dan semuanya saya gaji dengan sempurna kecuali ada seorang yang pergi, meninggalkan saya dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian gaji itu saya kembangkan sehingga menjadi banyak.

Selang beberapa lama dia datang kepada saya dan berkata, “Wahai hamba Allah, berikanlah gaji saya yang dulu itu.” Saya berkata, “Semua yang kamu lihat itu baik onta, sapi, kambing maupun budak yang menggembalakannya adalah gajimu.” Ia berkata, “Wahai hamba Allah, janganlah engkau mempermainkan saya.” Saya menjawab, “Saya tidak mempermainkan kamu.” Kemudian diapun mengambil semuanya dengan tidak meninggalkan sisa sedikitpun. Wahai Allah jika saya berbuat itu karena mengharap ridhaMu, maka geserkanlah batu itu.” Lalu batu itupun bergeser dan mereka bisa keluar dari dalam gua.”

(HR. Bukhari, no. 2272; Muslim, no. 2743; Ahmad, 2/116)


PRIBADI TANGGUH

Teringat nasihat seorang Dosen kala saya akan menyelesaikan skripsi, dia
perkata jadilah pribadi tangguh dalam menjalani kehidupan di masyarakat,
karena kehidupan di masyarakat sangat berat, dan jangan patah arang karena
aral dan rintangan. sungguh nasihat yang saya kenang sampai saat ini.

Pribadi tangguh menentukan ketegaran dan ketahanan diri menghadapi tantangan
dan kendala, Pribadi tangguh mampu merespon dengan tepat tantangan dan
peluang. Seorang yang berpribadi tangguh selalu Senantiasa menyadari bahwa
hidup di dunia ini hanya satu kali sehingga aku tidak boleh gagal dan
sia-sia tanpa guna. dan selalu siap dengan kondisi yang akan di hadapinya.

Seorang yang berpribadi tangguh,menegatuhi bahwa Pengetahuanku yang
dimilikinya amat terbatas , tetapi dia selalu mempersiapkan keadaan untuk
menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Karena dia berpendapat
mungkin itulah yang terbaik untuknya.Pribadi Tangguh kualitas pribadi dengan
kompetensi tinggi, karakter/akhlak mulia yang didasari keimanan mantap.

manusia yang berpribadi tangguh tidak pernah menyalahkan orang lain/situasi
atas kegagalan yang diterimanya. memang, banyak alasan kenapa orang jadi
suka menyalahkan orang lain. Termasuk di antaranya karena takut kelihatan
buruk, malu mengakui, gengsi, supaya kesalahannya tidak tampak terlalu
buruk, mengurangi rasa bersalah atau pun usaha 'bagi-bagi kesalahan'
sehingga beban bersalah jadi lebih kecil. Namun, apa pun alasannya, sejauh
orang tidak belajar bahwa ia punya kontribusi atas situasi kesalahan yang ia
alami, maka pribadi ini tidak akan pernah belajar menanggung risiko.

Ketika ada masalah dan kesulitan, maunya adalah cepat-cepat menghindar.
Akibatnya, pribadi ini terus menjadi pribadi yang lembek dan tidak tahan
banting. Mereka tidak pernah belajar menjadi pribadi yang lebih tangguh
karena tidak belajar bertahan menerima konsekuensi dari sikapnya yang salah.
Beberapa contoh pribadi tangguh yang tidak menyalahkan tetapi tetap berusaha
bangkit dari keterpurukan

Proses pengembangan pribadi yang tangguh adalah dengan usaha untuk mengubah
kualitas pribadi (a.l. kemampuan, persepsi, karakter, sikap, keyakinan) yang
semula kurang baik menjadi baik, atau meningkatkan kualitas-kualitas yang
sudah baik menjadi lebih baik lagi. Secara umum pengembangan pribadi ini
diawali dengan niat atau motivasi untuk meningkatkan diri, karena menyadari
ada kesenjangan antara kondisinya saat ini dengan kondisi yang diidamkan.
Hal ini perlu didasari oleh kesadaran bahwa dirinya memiliki berbagai
potensi berupa pembawaan, sifat, rasa, kecerdasan, karakter, pola pikir,
kemampuan menilai kondisi diri dan "menentukan nasib" dengan segala kekuatan
dan kelemahannya. Selanjutnya potensi-potensi ini perlu direalisasikan dalam
keseharian dengan menerapkan asas-asas kesuksesan serta mendapat dukungan
lingkungan terdekat.

Pribadi Tangguh yang utuh adalah Tangguh secara mental, moral dan fisik,
seorang pribadi tangguh terus mempunyai motivasi tinggi untuk muncul
sebagai pemenang di setiap pertempuran, serta Mengintegrasikan kompetensi
tinggi dengan akhlak terpuji sehingga mewujudkan pribadi-pribadi tangguh

Kondisi saat ini juga memberi peluang besar bagi bangsa-bangsa di dunia
untuk saling berinteraksi, sekaligus membawa ke suasana kompetisi atau
persaingan yang semakin ketat dalam memperoleh kesempatan untuk mengisi
kehidupan dan membuatnya menjadi bermakna (bisa sekolah, bisa bekerja dan
mencari nafkah, dan sebagainya). Persaingan ini memerlukan ketangguhan dan
keuletan dalam menghadapinya. Kebutuhan untuk "menjadi seseorang" dan
"menjadi bagian" yang jelas kedudukannya bisa menjadi landasan untuk
menumbuhkan motivasi pengembangan diri dan kemampuan beradaptasi.

Saat ini di lingkungan industri, perusahaan, organisasi masyarakat, banyak
menghadapi masalah. ketangguhan pribadi menjadi salah satu hal yang paling
banyak mendapat perhatian, karena makin disadari perlunya pribadi-pribadi
dengan kemampuan dan ketrampilan tinggi yang dianggap merupakan unsur
penentu dalam meraih kesuksesan di berbagai bidang.

Pribadi yang tangguh diharapkan selalu produktif dan memberi kemanfaatan
besar bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat
sekitarnya. Mereka adalah SDM profesional yang pakar dalam bidangnya dan
diharapkan menjadi pribadi tangguh dalam menghadapi berbagai kendala serta
menjadi teladan serta menjadi panutan menuju keberhasilan. Lebih-lebih saat
persaingan makin tajam dan ketat seperti sekarang masalah ketangguhan
menjadi harapan utama untuk survive dan memenangkan persaingan dalam segala
hal.

Pribadi yang tangguh erat kaitannya dengan pembentukan rasa percaya diri dan
menumbuhkan motivasi untuk berusaha dan meraih kesempatan agar dapat
senantiasa meningkatkan diri. Sikap yang mandiri, tak gentar menghadapi
rintangan, mampu berpikir kreatif dan bertindak inovatif tapi juga peduli
lingkungan adalah sosok yang diperlukan untuk menjalani kehidupan dalam era
globalisasi. Jelas bahwa pengembangan sikap dan perilaku tersebut merupakan
tuntutan yang lebih berat daripada hasil pendidikan yang menjadi tanggung
jawab generasi sebelumnya. Kemampuan mengantisipasi masa depan dengan
berbagai alternatif untuk mengatasi permasalahannya dapat dilakukan dengan.
Manusia tak lepas dari lingkungannya. Kecenderungan mengikuti gaya hidup.
Pribadi yang tangguh mampu menumbuhkan motivasi berprestasi tinggi atau
dikenal sebagai need for achievement.

jadi mari kita bentuk diri kita menjadi manusia yang tangguh, yang siap
menerima tantangan dalam keterbatasan kita. siap menerima kegagalan untuk
meraih keberhasilan kita. karena kesuksesan akan menunggu akan datang ke
pada kita, ketika kita bisa menghadapi semua rintangan yang ada, menjadi
manusia tangguh adalah kebutuhan dalam menjalan kan hidup ini.

Jadi setangguh apakah diri kita.. mari menjadi tangguh, untuk menjalani
hidup, dan menggapai mimpi yang kita punya...(EA)